Frans Ansanay: Matheus Mangentang Lebih Baik Mundur
Sumber: Jawaban.com

Internasional / 12 March 2015

Kalangan Sendiri

Frans Ansanay: Matheus Mangentang Lebih Baik Mundur

daniel.tanamal Official Writer
2816


Majelis Tinggi Sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Frans W. Ansanay, S.Th meminta agar Ketua Non aktif Sinode GKSI Pendeta Matheus Mangentang (MM) untuk mundur dari jabatannya jika tidak mau meminta maaf atas perbuatannya selama ini dan juga jika tidak bisa mengembang amanat sinode yang sudah diserahkan kepadanya.

 

“Ia (MM) harus menyampaikan permintaan maaf, harus menarik gugatan yang ada di Pengadilan Jakarta Barat, jangan merangkap banyak jabatan, transparan dalam mengelolah manajemen sekolah, gereja dan yayasan. Jika tidak bisa lebih baik mundur saja,” katanya, terkait dengan kasus hukum yang sekarang ini menimpa MM dan juga serangkaian tindakan yang menyalahi AD ART, seperti dirilis podium, Rabu (11/3).

 

Frans memaparkan bahwa MM membuat Yayasan SABBAS (SETIA Arastamar Bagi Bapa Sorgawi) yang kental nuansa keluarga dan yayasan tersebut diluar dari sinode dan gereja. Menurutnya pendiri SABAS harus diubah supaya tidak menjadi yayasan keluarga (terdapat nama Ester Kristanto (istri MM) sebagai ketua pembina dan Daniel Kristanto (ipar MM). Bahkan alamat kantor yayasan berlokasi dirumah MM).

 

Yang menarik bahwa sebelumnya, MM sebagai Ketum Sinode GKSI menandatangani dokumen rapat lengkap BPS-GKSI, bahwa Yayasan SABAS berada dibawah Sinode GKSI dan akan dituangkan ke dalam akte notaris. “Matheus tetap mempertahankan Yayasan SABBAS yang dibentuk diluar sepengetahuan gereja kemudian ia ngotot ini di bawah gereja tetapi beliau tidak mau merubah akte pendirian yayasan SABBAS ini di bawah gereja dan unsur sinode ada di dalam yayasan,” terang Frans.

 

Terkait fakta tersebut, saat ini GKSI tengah melakukan validasi data di 17 BPW dari 23 BPW yang ada. Disebutkan juga bahwa dalam waktu dekat BPH GKSI akan memproses ke PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) dan Departemen Agama, hingga langkah paling akhir ialah proses hukum untuk mengukur kejelasan validasi data dan akan membutuhkan tim independen untuk cek semua dengan data milik MM. “Kalau data itu hanya rekayasa yang dibuat MM maka ia akan masuk ke ranah hukum karena data yang disodorkan dibawa sebagai pengakuan untuk membenarkan alibinya,” jelas Frans.

 

Salah satu tokoh Papua ini juga menambahkan bahwa gereja yang sehat adalah gereja yang mampu memberikan manajemen yang baik. Membentuk pemimpin yang dipersiapkan secara baik dan kemudian melaksanakan Amanat Agung dengan baik, manajemen keuangan yang transparan semua pihak mau diaudit serta diketahui oleh semuanya.

 

Sumber : Jawaban.com | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami